Pentingnya Tujuan Hidup
Filosof Cina bernama Mencius pernah mengatakan, "yang paling penting di dunia ini adalah pengembangan manusia." Saya mengaminkan pendapatnya. Setiap pasangan suami isteri yang memiliki bayi akan setuju dengan Mencius. Ketika putri kami masih bayi, kami sangat memperhatikan makanannya. Kami berusaha sebaik mungkin agar putri kami mengkonsumsi makanan yang bergizi. Bukan hanya kami, tiap pasangan suami isteri ingin anak-anaknya sehat dan kuat dan proses pertumbuhannya normal.
Bukan hanya phisiknya saja yang perlu bertumbuh, kami juga menginginkan jiwa putri kami berkembang. Kami mengajar putri kami mengucapkan sepatah dua kata. Mulai dari kata-kata yang sederhana seperti papi, mami, makan, minum dan kata-kata yang sederhana yang lain. Kami memperkenalkan alam kepadanya: bunga di taman, burung yang hinggap di dahan. Apa saja yang ada bisa ia lihat- kami perkenalkan kepadanya. Kami ajak putri kami berdoa bersama. Apakah dia mengerti atau tidak, kami terus melakukannya. Kami ingin agar jiwa putri kami bertumbuh dengan baik juga.
Kita tidak dapat mengabaikannya. "You Stop Learning, You Stop Growing," begitu tulisan yang pernah saya baca di dinding ruang pelatihan Dale Carnegie. Namun demikian, kita perlu bertanya, 'Mengapa kita harus mengembangkan diri?' Untuk apa kita mematangkan cara berpikir, memperbaiki tindakan, mengontrol perasaan dan emosi, mengontol kemauan, dan memperbaiki pengambilan keputusan kita? Untuk apa kita menambah dan mengasah keahlian kita?
Jawaban sederhana adalah karena kita mempunyai tujuan hidup. Kita ingin mencapai sasaran hidup kita. Seperti kata syair lagu Tapanuli berjudul "Alusi Au", 'ada orang yang menginginkan kekayaan, kehormatan, keturunan banyak dan popularitas. Ada yang menginginkan cinta kasih.' Hampir tiap orang mempunyai tujuan hidupnya masing-masing dan tanpa itu, tidak jelas arah hidup mau ke mana.
Pentingnya sasaran hidup ini pernah saya lihat pada sebuah presentasi bisnis multi level marketing. Saya diajak menghadiri presentasi pertemuan itu. Presenter saat itu adalah orang yang sudah sukses di bisnis itu dan masih memegang posisi tinggi pada salah satu bank terkenal di Jakarta. Pada awal presentasinya, ia bertanya kepada ratusan peserta yang datang. "Apa sasaran hidup Anda?" Dia kemudian menunjukkan beberapa illustrasi dengan bantuan slide proyektor. Ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Apakah Anda ingin punya rumah besar? Apakah Anda ingin punya mobil? Apakah Anda ingin berlibur ke Eropa? Apakah Anda ingin anak Anda kuliah di luar negeri?" Apakah Anda ingin punya waktu yang luang? Apakah Anda ingin punya uang yang cukup ketika Anda pensiun? Apakah Anda ingin punya uang cukup untuk biaya pengobatan Anda?" Hampir semua peserta yang hadir mengangguk. Presenter kemudian mengajukan satu lagi pertanyaan, "Apakah ada yang tidak ingin hal-hal yang baru saya sampaikan?" Tidak ada yang tunjuk tangan.Adanya tujuan hidup membuat kita semangat bekerja. Kita mempunyai motivasi dan energi untuk menjalankan hidup kita sehari-hari. Semakin tinggi sasaran hidup kita semakin besar motivasi kita. Sebaliknya, semakin rendah sasaran hidup kita semakin kecil motivasi kita. Tanpa sasaran hidup kita akan kehilangan motivasi; kita kehilangan gairah. Ibarat kapal di laut tanpa nakhoda, arah hidup kita tidak jelas mau ke mana.
Sangat penting menjawab pertanyaan mendasar ini, "Apa tujuan hidup kita? Apa sasaran hidup kita?" Semoga Anda memilikinya. Bila belum, cobalah membuat sasaran hidup Anda. Bila tidak punya ide, silahkan membaca http://amtaufiqurrohman.blogspot.com/2012/02/contoh-sasaran-pribadi-untuk-putra.html saya pribadi, kemudian Anda buat untuk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar